Saat ditanya honor menjadi guru honorer, Ambar hanya tersenyum dan enggan menceritakan. Dia hanya mengatakan, menambah penghasilan dirinya berkreasi menekuni kerajinan tangan seperti seni rajut, penikahan.
“Jangan membahas honor kurang etis, yang terpenting saya bisa terus mengajar. Dan saya menekuni membuat souvenir untuk menambah rejeki," ujarnya.
Baca Juga:Â ITS Buktikan Jawara Otak-Atik Robot Indonesia
Hanya saja Ambar berpesan agar piihak sekolah tetap mendukung para tenaga honorer termasuk hak dan kewajiban tenaga honorer.
“Seperti yang saya alami dampak pindah - pindah tugas sekolah berakibat data saya ke pusat tidak masuk dan honor saya eror, akhirnya tidak mendapatkan hak yang seharusnya saya terima,” pungkasnya. (Uck)
(rhs)