Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ubah Kotoran Kambing Jadi Briket Biomassa, Mahasiswa UGM Juarai Karya Tulis Ilmiah

Kuntadi , Jurnalis-Selasa, 30 Juni 2020 |14:39 WIB
Ubah Kotoran Kambing Jadi Briket Biomassa, Mahasiswa UGM Juarai Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa UGM juara karya tulis ilmiah nasional 2020 dengan menyulap kotoran kambing jadi briket biomassa. (Kuntadi)
A
A
A

YOGYAKARTA – Tim mahasiswa Fakultas Biologi UGM meraih juara pertama dalam lomba karya tulis ilmiah nasional 2020. Mereka menyulap kotoran kambing menjadi briket biomassa.

Kreasi briket dari kotoran kambing ini digagas tim dari mahasiswa Fakultas Biologi, yaitu Khoiruddin Anshori (2017), Hana Widiwati (2017), Alifia Safputeri (2018) untuk mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2020. Di bawah bimbingan Eko Agus Suyono, tim ini meraih juara satu.

“Ini merupakan ide untuk inovasi teknologi tepat guna berbasis energi baru berjudul Konversi Biochar Feses Kambing Domba Menjadi Briket Biomassa Sebagai Solusi Sumber Panen Energi Limbah Peternakan dan Pengembangan Potensi Desa di Indonesia,” kata Hana, Selasa (30/6/2020).

Gagasan ini diajukan dengan melihat populasi kambing dan domba di Indonesia. Selama ini limbah peternakan terus meningkat dan kotoran kambing belum dimanfaatkan. Bahkan kerap dianggap sebagai sumber pencemaran lingkungan.

Mahasiswa UGM juara karya tulis ilmiah nasional 2020 dengan menyulap kotoran kambing jadi briket biomassa. (Kuntadi)

Konversi kotoran kambing menjadi briket biomassa ini menjadi solusi alternatif mengurai persoalan tersebut. Di samping itu sebagai sumber energi alternatif dan terbarukan.

Proses pemanenan energi dari biomassa dapat dilakukan dengan cepat menggunakan teknologi pirolisis. Prosedur pembuatan briket biomassa diawali dengan penumbukan kotoran. Lalu hasilnya dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air.

Selanjutnya, dimasukkan ke reaktor pirolisis untuk didapatkan biochar. Biochar yang telah didapat kemudian dicampur dengan adonan pati, lalu dicetak dan dikeringkan di bawah sinar matahari.


Baca Juga : Kesurupan Diteliti Secara Ilmiah, Dosen Ini Lulus S3

“Briket biomassa yang dihasilkan tersebut memiliki energi yang hampir setara dengan bahan bakar fosil,” katanya. Briket biomassa ini juga memiliki nilai ekonomi yang layak dipertimbangkan.


Baca Juga : 354 Mahasiswa UGM Ikuti KKN Daring Penanganan Pandemi Corona

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement