
Nasih menambahkan, pihaknya tidak berdoa agar virus itu ada, melainkan hanya upaya identifikasi. Pihaknya tetap berharap hal itu benar-benar tidak ada di Indonesia. Berkenaan dengan itu, Unair juga menyiapkan tim ahli dari RSUD DR Soetomo, RSUA, LPT dan beberapa pakar yang dikepalai oleh Prof. Soetjipto.
"Unair juga membuka peluang kerja sama seluas-luasnya. Jika ada universitas atau rumah sakit yang diduga terkena virus tersebut untuk bisa dibawa ke Unair dengan melalui proses identifikasi. Artinya, Unair siap dari proses identifikasi awal sampai tahap penyembuhan," tandas Nasih.
(Fiddy Anggriawan )