
Sebelumnya, IPB University juga telah bekerjasama dalam hal pengembangan kebun temulawak yang ada di Sukabumi 12 hektare. Awalnya kerjasama dengan IPB University yakni Pusat Studi Biofarmaka. Kerja sama dilakukan dengan pihak swasta karena di industri farmasi harus memiliki uji klinis, sementara tidak semua pihak swasta memiliki laboratorium uji klinis.
Sebagai inovator, Prof Hanny menyampaikan, seringkali industri tidak mau kerjasama karena tidak melihat produk inovasinya. "Inovasi ini merupakan hasil riset pro Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Inovasi ini yang pertama secara institusional bekerjasama dengan industri,” ucap dosen IPB University ini.
Kata kunci: Kumis kucing, minuman fungsional, Prof Hanny Wijaya, IPB University, dosen IPB University.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)