Untuk merekomendasikan aplikasi penghasil uang, Nabila harus benar-benar selektif. Setelah itu, keahian dalam menulis skripnya. "Minggu malam baru take video. Senin atau Selasa aku upload video ke Youtube. Rabu aku mulai riset lagi, Kamis dan Jumat aku bikin video, lalu upload lagi,” ujarnya.
Latar belakang pendidikan Nabila pun membantunya dalam mengembangkan channel miliknya. Mempelajari mengenai product design di bangku kuliah, Nabila belajar bahwa menganalisis dan tahu preferensi konsumen sangatlah penting. “Aku bagusin di riset. Aku tahu apa yang penonton mau dan apa yang mereka ingin lihat,” tambahnya.
Prinsip yang selalu ia pegang adalah kualitas video dan aplikasi yang direkomendasikannya. Bagi Nabila, kepuasan dan kepercayaan viewer adalah yang terpenting. “Aku ingin dikenal sebagai Nabila yang channelnya bermanfaat,” tambahnya.

Profesi Youtuber bagai fenomena gunung es. Yang terlihat di permukaan adalah hasil dari usaha demi usaha yang dilakukan. Seperti yang dikatakan Nabila, kehidupannya setelah menjadi Youtuber sangat berbeda dari sebelumnya. Ia terus mendorong dirinya untuk belajar dan menganalisis kebutuhan konsumen.
Nabila yakin bahwa semua orang punya keinginan. Dan untuk mewujudkannya, dibutuhkan keberanian untuk menaklukkan kelemahan yang ada dalam diri sendiri. Ada beberapa tips yang dibagikan Nabila. Yakni perbanyak belajar dan bertanya dengan orang yang sudah memulai lebih dulu. Manfaatkan waktu muda untuk mencoba sesuatu yang baru.
“Tidak punya kamera dan perangkat lainnya atau tidak bisa bicara di depan kamera bukan alasan untuk tidak mencoba. Cita-cita menjadi Youtuber hanya akan tercapai jika berani belajar dan mencoba. Selamat berkarya!” imbuhnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)