JAKARTA - Universitas Gajah Mada telah berhasil mengembangkan teknologi radiografi sinar-x digital untuk diagnosa medis pada 19 November kemarin. Teknologi yang dikembangkan oleh tim penelitian, pengembangan dan rekayasa UGM ini di pimpin oleh Dr.Gede Bayu Suparta dari departemen fisiki.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah layar fluoresens dan kamera digital, yang disebut teknologi Radiografi Sinar-x Fluoresens Digital (RSFD).
Baca juga: Periode Kedua Jokowi Diharapkan Mampu Ciptakan SDM Unggul
Sementara itu kinerja dari teknologi RSFD ini setara dengan teknologi Direct Digital Radiography (DDR) yang menggunakan flat detektor atau disebut juga Radiografi Flat Detektor (RFD). Kedua fasilitas ini sangat diinginkan oleh semua rumah sakit di Indonesia.
“Namun, karena harga alat DDR relatif sangat mahal maka tidak semua rumah sakit dapat memiliki. Implikasinya biaya yang harus dibayar pasien menjadi tinggi,” tutur Gede seperti yang dilansir dari ugm.ac.id, Rabu (20/11/2019).
Baca juga: Ampas Kopi Penghambat Osteoporosis? Ini Hasil Penelitiannya
Bermula dari sinilah Gede dan timnya membuat alat yang dinamai Madeena diproduksi. Alat rontgen ini biaya bisa lebih ditekan sehingga masyarakat yang harus mendapatkan layanan rontgen bisa cepat mengambil tindakan.