Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mi Instan Daun Torbangun Buatan Lima Sekawan IPB Ini Bisa Perlancar ASI

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Rabu, 07 Agustus 2019 |07:12 WIB
Mi Instan Daun Torbangun Buatan Lima Sekawan IPB Ini Bisa Perlancar ASI
Ilustrasi Mi (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Banyak wanita usia muda hingga ibu menyusui mengeluhkan nyeri saat menstruasi hingga rendahnya produksi Air Susu Ibu (ASI) pada wanita menyusui. Kondisi tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang dikerjakan oleh wanita.

Namun kini masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan mengonsumsi makanan olahan yang dapat meredakan nyeri saat menstruasi dan meningkatkan produksi ASI.

 Baca juga: Penataan Lanskap Istana Presiden di Cipanas Libatkan IPB dan Mahasiswa

Lima mahasiswa IPB University yakni Ipik Julpikar, Rahmatun Nisful Maghfiroh, Alifian Gigih Pangestu, Hendriani Wijayanti dan Iffah Nabilah membuat mi instan dari daun torbangun. Produk tersebut masuk dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dengan judul “Torbos Instant Noodle: Solusi Inovatif ASI Booster dan PMS Fighter” yang dibimbing oleh Dr Nancy Dewi Yuliana.

 Mi instan Torbos (Dok IPB)

“Kandungan laktagogum dalam tanaman torbangun dapat mengatasi masalah nyeri menstruasi dan meningkatkan produksi ASI pada wanita. Namun, torbangun ini rasanya pahit apabila dimakan langsung atau direbus. Akhirnya, kami olah torbangun ini menjadi mi instan karena praktis pembuatannya,” tutur Rahma, seperti dikutip dari riset IPB, Rabu (7/8/2019).

 Baca juga: Rektor IPB Kerjasama dengan Lembaga Riset Pertanian China terkait Smart Agriculture

Pengolahan tanaman torbangun menjadi mi instan meliputi banyak tahapan, dimulai dari perebusan daun torbangun yang sudah dicuci, lalu diblender dan dicampur dengan bahan lainnya untuk selanjutnya dicetak menjadi mi kering. Mi instan dari torbangun ini memiliki beberapa varian rasa, yakni rasa soto, ayam bawang dan kari.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement