Dalam kontes robot internasional tiga mahasiswa mengalahkan negara - negara maju lainnya seperti AS, Israel, hingga China.
"Kebetulan robot mereka (Amerika Serikat dan Israel) dan negara lainnya error di level 1 dan 2. Jadi hingga sampai akhir perlombaan tidak mendapatkan poin," tutur Rohman kepada Okezone di UMM, Senin (22/4/2019).
Dia menambahkan dari beberapa robot tersebut, hanya 2 robot berkaki dari Indonesia yang berhasil mencapai level ketiga di kontes ajang kedua.
"Jadi karena yang lainnya error akhirnya didiskualifikasi, hanya 2 robot dari Indonesia yang akhirnya ditetapkan jadi juara 1 dan 2. Ya meskipun kita di level ketiga robot kita juga gagal menjalankan misi, tapi tetap mendapat poin tertinggitertinggi," bebernya.