JAKARTA – Whenny boleh memiliki tubuh kecil, tingginya hanya mencapai 119,5 cm pada usia 22 tahun. Kendati demikian, mimpi-mimpinya tak kalah besar dibanding orang-orang normal.
Sambil memegang lembaran skripsi, mahasiswi Prodi Teknik Informatika UPN “Veteran” Yogyakarta ini mengenang cita-citanya menjadi seorang produser TV. Demi mewujudkan impian itu, ia rela merantau seorang diri dari tempat kelahirannya di Bogor ke Yogyakarta.
Tentu saja, dengan kondisi tubuh seperti itu, Whenny kecil sering diremehkan. Namun, ejekan-ejekan yang ia dengar tak sampai bersarang pada hatinya dan membuat perempuan itu rendah diri.
“Dulu sewaktu masih kecil sering diejek. Namun ibu selalu menyemangati dan mendukung saya. Dari situ kepercayaan diri saya mulai muncul. Kalau sekarang malah tidak pernah ada orang yang mengejek,” ungkapnya seperti dilansir dari laman UPN, Senin (1/1/2018).
(Baca juga: Manfaatkan Limbah Bunga Sukun, Mahasiswa Indonesia Raih Medali Emas di Taiwan)
Malah, Whenny mengaku mengejar gelar sarjana untuk mematahkan persepsi orang-orang terhadap kondisi tubuhnya. Menurut dia, “Mendapatkan pendidikan adalah hak semua orang, termasuk saya yang bertubuh pendek. Saya ingin membuktikan bahwa dengan kondisi fisik seperti ini bisa melewati semuanya.”
Meski begitu, orangtua tetap menjadi alasan nomor satu Whenny dalam menyelesaikan studi sebaik-baiknya. Ia ingin membalas jasa ayah dan ibunya yang telah berusaha menyembuhkannya dari kondisi dwarfisme ketika kecil, meski tak membuahkan hasil.
“Saya ingin segera lulus dan membuat orangtua bangga punya anak dengan kondisi seperti saya,” ujarnya bersemangat.
Selama menjadi mahasiswa, perempuan kelahiran 9 September 1995 itu giat menekuni Sistem Intelegensi Buatan atau Artificial Intelegence. Tidak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai Bendahara dan Sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Industri di dua periode berbeda.
Ia berharap segera lulus dengan nilai baik dan dapat bekerja di industri televisi untuk menggapai cita-citanya.
(Susi Fatimah)