PALANGKARAYA - Banyaknya peristiwa kebakaran sekolah di Kota Palangkaraya membuat berbagai pihak turun tangan. Mulai dari kepolisian yang menyelidiki hingga guru dan orangtua murid yang mesti berjaga malam di sekolah.
Sementara Anggota Komisi X DPR RI Asdi Narang mengaku telah meminta langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy agar membantu membangun kembali tujuh SD dan satu SMK di Palangkaraya yang terbakar.
"Kalau tidak segera dibangun, kasihan anak-anak terganggu proses belajar mengajarnya. Sekarang saja anak-anak harus menumpang di sekolah lain dan belajar secara bergantian," kata Asdi Narang, Selasa(1/8/2017).
Ia mengatakan, Mendikbud telah merespons dan akan mengutus pejabat terkait untuk melihat langsung kondisi bangunan delapan sekolah yang terbakar tersebut.
Asdi Narang yang telah melakukan kunjungan ke sejumlah SD yang terbakar di Palangkaraya tersebut juga mengutuk aksi oknum yang membakar delapan sekolah tersebut.
"Kita tidak tahu motifnya apa, tapi yang pasti kebakaran ini sudah sangat keterlaluan. Kebakaran ini membuat proses belajar mengajar sangat terganggu," imbuhnya.
Ia melanjutkan, sekolah-sekolah yang terbakar tersebut telah dipasangi garis-garis polisi. "Kalau garis garis polisi ini sudah dicabut, tentu pembangunan gedung sekolah bisa dilakukan. Kita kan ingin anak-anak bisa sekolah dan belajar seperti biasanya," tandasnya.
Sementara kepolisian saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran tujuh sekolah dasar (SD) yang terjadi berturut-turut pada Juli 2017 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Kepala Biro Penerangan Masyaraka Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, dalam penyelidikan tersebut sejumlah orang sudah ditangkap.
Seperti diketahui ada delapan sekolah di Palangkaraya yang dilahap api pada bulan Juli ini. Delapan sekolah itu antara lain SDN 1 Palangka, SDN 4 Menteng, SDN 4 Langkai, SDN 1 Langkai, SDN 5 Langkai, SDN 8, SDN 1 Menteng, dan SMK YPSEI.
(Susi Fatimah)