Dia menambahkan, guna meningkatkan pemahaman dalam membaca, pendekatan menghafal harus ditinggalkan. Sebaliknya, seorang guru bisa menerapkan metode mengajar berdasarkan feedback yang diterima dari siswa, yang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran.
"Menghafal kata membuat siswa lancar membaca, tapi tidak berkontribusi maksimal terhadap kemampuan siswa memahami bacaan," tuturnya.
Dengan begitu, lanjut Jamaruddin, setiap sekolah perlu mengadakan kegiatan prediksi sebelum membaca, serta merangkum bacaan setelah membaca. Dia juga mendukung program pemerintah membaca 15 menit sebelum pembelajaran untuk menambah jam baca siswa.
"Prediksi bisa dilakukan dengan banyak strategi, misalnya memprediksi kata atau bacaan lewat gambar di sampul buku, di halaman buku dan sebagainya sebelum membaca. Program merangkum bisa gunakan prinsip 5W 1H," tutupnya.
(Susi Fatimah)