Sementara saat di sekolah, siswa kelas XII tersebut mengungkapkan patuh terhadap semua peraturan yang diberlakukan. Kesempatan untuk membuka-buka HP-nya kembali hanya dia lakukan saat istirahat tiba.
"Kalau di sekolah sih jarang, paling pas istirahat saja," imbuhnya.
Siswa lainnya yaitu Nabila Nauli Harahap juga menyatakan tidak bisa jauh-jauh dari benda multifungsi tersebut. HP tersebut biasanya juga digunakan Nabila untuk bermain internet, selain pada fungsinya sebagai alat komunikasi.
"Asal ada HP saja ya dimainin. Kalau di sekolah, istirahat ya main-main lagi. Biasanya untuk chatting sampai browsing. Cari-cari informasi soal pelajaran juga sering," tambahnya.
Sementara itu, tiga kementerian yang terdiri dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) baru saja membahas mengenai batasan dalam penggunaan HP di sekolah. Tujuannya adalah agar alat komunikasi canggih tersebut tidak mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah. (afr)
(Rifa Nadia Nurfuadah)