JAKARTA – Tiga kementerian yang terdiri dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) baru saja membahas pembatasan pemakaian handphone (HP) di sekolah. Sejumlah siswa pun menyatakan setuju bila hal tersebut direalisasikan.
Namun, ada beberapa yang hal yang menjadi catatan siswa jika pembatasan HP benar-benar diberlakukan. "Mungkin pembatasannya yang wajar ya, seperti kalau dilarang menggunakan HP saat pelajaran. Itu sih saya setuju," ungkap Siswa SMKN 8 Jakarta, Yanuar Ishaque, saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.
Baginya, HP tetap memberi banyak manfaat, terutama untuk bisa mendapat banyak informasi terkait sekolah dan rencana ke depan setelah lulus. "Kadang kita banyak informasi juga dari chat. Nah, itu kan adanya di gadget. Jadi kalau sampai dibatasinya benar-benar enggak boleh pakai sama sekali, saya kurang setuju," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan siswa kelas XII SMKN 8 Jakarta, Nabila Nauli Harahap. Ia setuju pembatasan HP, namun harus kembali ke konteksnya. Sebab, tidak akan mungkin jika saat ini orang harus tiba-tiba tidak menggunakan HP sama sekali.
"Saya sih setuju. Tapi, mungkin jangan yang over juga, seperti enggak boleh pakai HP sama sekali. Karena, saya juga merasa ada manfaatnya dari gadget itu, seperti baca novel elektronik kan juga dari HP," tambahnya. (afr)
(Rifa Nadia Nurfuadah)