BENGKULU - Hiruk pikuk perayaan HUT ke-70 RI belum sepenuhnya senyap. Namun, gaung kemerdekaan pendidikan di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sudah lama tak terdengar.
Buktinya, masih banyak pendidikan anak usia sekolah terhenti di bangku SMP. Mereka memilih menikah atau menjadi petani ketimbang harus menyandang tas dan mengenakan seragam putih abu-abu.
Alasan utama, kata Ketua Kelompok Harapan Perempuan, Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Suhartini, adalah keterbatasan ekonomi. Umumnya, orangtua mereka adalah buruh tani dengan penghasilan sangat minim.
"Buruh perempuan hanya dibayar Rp50 ribu, sedangkan laki-laki diberi upah Rp 70 ribu," kata Suhartini kepada Okezone belum lama ini.