Lebih lanjut, Fajar menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini seharusnya lebih menekankan pada metode belajar konvensional yang mengedepankan interaksi fisik, seperti membaca buku cetak dan bermain secara langsung, guna merangsang kecerdasan anak.
Wamendikdasmen juga mengajak para fasilitator untuk menjadi agen perubahan yang mampu mengedukasi masyarakat akan pentingnya pengasuhan yang seimbang, serta mendorong implementasi PAUD HI yang berkualitas di daerah.
“Dengan pendampingan aktif dan konsisten, serta kolaborasi lintas sektor, kita berharap dapat mencetak generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” tutup Fajar.
(Rani Hardjanti)