Atasi Sampah Minuman Mineral, Dosen UI Ciptakan Alat Permunian Air

Fatihah Delasifa, Jurnalis
Rabu 23 April 2025 21:15 WIB
Atasi Sampah Minuman Mineral, Dosen UI Ciptakan Alat Permunian Air (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, termasuk sampah kemasan air mineral. Untuk mengatasi masalah tersebut, Dosen Fakultas Teknik (FT), Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA, menciptakan alat pemurnian air yang ramah lingkungan bernama Arofah.

Alat ini diciptakan untuk memberikan akses air minum berkualitas secara gratis sekaligus mengurangi limbah plastik dari penggunaan air kemasan. Arofah unggul dibandingkan sistem pemurnian air lain karena menggunakan beberapa tahap
filtrasi, termasuk teknologi reverse osmosis yang menghasilkan air dengan kandungan mineral optimal, steril, dan berstruktur heksagonal.

1. Pemurnian Air

Teknologi ini memastikan air yang dihasilkan aman
dikonsumsi tanpa perlu bergantung pada air minum dalam kemasan. Arofah dapat mengolah berbagai jenis air baku menjadi air yang layak digunakan. Sumber air yang dapat diolah meliputi air hujan, air sumur, air PAM, hingga air dari sumber alami seperti danau dan sungai.

Selain itu, alat ini mampu memproses air dari air conditioner serta air banjir yang sering kali menjadi tantangan saat musim hujan tiba.

“Dengan teknologi pengolahan yang canggih, Arofah memberikan solusi efektif untuk memastikan ketersediaan air bersih dari berbagai sumber yang tersedia,” ujar Prof. Bismo, Rabu (23/4/2025).

 

2. Air Bersih Layak Konsumsi

Menurutnya, air hasil filtrasi Arofah seratus persen aman dikonsumi karena telah dimurnikan dan bersifat steril. Arofah telah melalui uji laboratorium di Departemen Teknik Kimia FTUI selama satu tahun dan akan diuji lebih lanjut di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk memastikan keamanannya bagi konsumsi publik.

Setelah melalui uji coba, Arofah mulai beroperasi di lingkungan FTUI sejak awal 2025. Sebanyak 19 unit Arofah telah dipasang di 17 titik strategis, termasuk Gedung Dekanat, gedung departemen, kantin dosen, gedung kuliah FTUI Salemba, hingga Pos Satpam.

Langkah ini memungkinkan ratusan dosen dan tenaga kependidikan untuk beralih dari air minum kemasan ke sumber air bersih yang lebih ramah lingkungan. Staf Departemen Teknik Kimia FTUI, Deva Alifah, sebagai salah seorang pengguna mengungkapkan kepuasannya terhadap kualitas air yang dihasilkan Arofah.

“Air dari Arofah terasa lebih ringan dan segar dibandingkan air kemasan biasa. Kami juga merasa terbantu karena
tidak perlu lagi membeli galon air,” kata Deva.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya