Kapan Lebaran 2025 atau 1 Syawal 1446 H? Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Pakai Cara Ini

Feby Novalius, Jurnalis
Jum'at 28 Maret 2025 20:07 WIB
Observatorium Bosscha akan melakukan pengamatan hilal Lebaran. (Foto: okezone.com) 
Share :

JAKARTA - Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan pengamatan hilal Lebaran yang akan menjadi salah satu masukan untuk Sidang Isbat yang dilakukan 29 Maret 2025. Institusi pendidikan dan penelitian di bidang astronomi, Observatorium Bosscha akan melakukan pengamatan bulan sabit muda pada hampir setiap bulan. 

Setiap tahunnya, Observatorium Bosscha menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal bulan Hijriah, termasuk Syawal, bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum. 

Kali ini, Observatorium Bosscha akan menyelenggarakan rangkaian pengamatan bulan sabit yang merupakan penanda beralihnya bulan Ramadhan ke bulan Syawal 1446 H.

Pengamatan dilaksanakan di Lembang Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang pada Sabtu 29 Maret 2025 dari pagi hari hingga Bulan terbenam di ufuk Barat.

Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi terhadap ketebalan sabit bulan, juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Syawal 1446 H. 

Rukyatul hilal dilaksanakan mulai sore hari hingga Bulan terbenam. Tanggal 29 Maret 2025 juga bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan 1446 H. Sabit bulan yang tampak setelah Matahari terbenam pada tanggal tersebut dikenal sebagai hilal.

Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan teleskop refraktor 106 mm, dilengkapi detektor kamera berbasis CMOS (Complementary Metal-Oxide Semiconductor). Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan kualitas tampilan sabit bulan. 

Perangkat lunak ini dikembangkan secara mandiri oleh peneliti di Observatorium Bosscha. Data hilal Syawal 1446 H pada Tabel 1, Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3, dan Gambar 4 didapatkan dari hasil perhitungan peneliti Observatorium Bosscha. 

Data ini menunjukkan bahwa di Indonesia, bertepatan pada tanggal 29 Maret 2025 elongasi Bulan dan Matahari dalam geosentrik merentang antara 1,2° - 1,6° sedangkan dalam toposentrik merentang antara 1,5° - 2,6° dan ketinggian Bulan merentang antara -3,5°-1,75°.

 

Penentuan awal bulan Syawal Di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal bulan Hijriah penting, seperti Syawal, adalah pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama Republik Indonesia dalam proses sidang isbat pada tanggal 29 Maret 2025.

Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang isbat. Masyarakat dapat mengakses data dan hasil pengamatan hilal di website Observatorium Bosscha https://bosscha.itb.ac.id.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya