Rektor Untar: Dengan Semangat Pemuda 1928, Bisa Bawa Indonesia Lebih Maju Lagi

Rani Hardjanti, Jurnalis
Jum'at 01 November 2024 13:16 WIB
Hari Sumpah Pemuda, Rektor Untar Dorong Semangat Pemuda 1928 bisa membawa Indonesia lebih maju lagi. (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - Pemuda saat ini adalah pemilik masa depan bangsa. Hal tersebut merupakan refleksi Sumpah Pemuda yang terjadi 96 tahun yang lalu, hingga Indonesia seperti saat ini.

Menurut Rektor Universitas Tarumanegara Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M. dengan semangat yang sama jika diimplementasikan saat ini justru akan membawa Indonesia lebih maju lagi.

"Dengan semangat yang sama seperti pemuda tahun 1928, kita bisa membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih besar di masa depan,” ujar Amad dalam rangka Hari Sumpah Pemuda, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/11/2013).

Menurutnya Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum bagi generasi muda untuk mengenang perjuangan pemuda-pemudi Indonesia 96 tahun silam.

Semangat generasi terdahulu patut diteladani untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, demi masa depan bangsa yang lebih cerdas dan maju.

Salah satu momentum Hari Sumpah Pemuda, Untar menyelenggarakan Pagelaran Tari Nusantara bertema “Harmoni Nusantara” yang diinisiasi Fakultas Psikologi (FPsi) Untar, yang digelar di Kampus I Untar.

Di tempat yang sama, Dekan FPsi Untar Sri Tiatri, S.Psi., M.Si., Psikolog, Ph.D. mengungkapkan acara ini digelar agar para mahasiswa menghargai perjuangan pemuda-pemudi Indonesia.

Dengan semangat yang luar biasa, berbagai tari nusantara ditampilkan para mahasiswa FPsi Untar, yang tergabung dalam Unit Kegiatan Ekstrakurikuler (UKE) Padmanagara.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan seni dan pertunjukan, tetapi juga melatih kemampuan bekerja sama dengan berbagai pihak dari proses persiapan hingga pagelaran,” pungkasnya.

Pagelaran ini menampilkan beragam tarian dan lagu nusantara hasil kolaborasi UKE di lingkungan FPsi Untar. Pertunjukan dimulai dengan Tari Bajidor Kahot, sebuah tari kreasi yang menggabungkan budaya Sunda dan Bali, diikuti Tari Kembang Jatoeh dari Betawi.]

Selain itu, terdapat tari medley yang mengombinasikan gerakan khas dari berbagai daerah, seperti Jawa, Bali, Kalimantan, Manado, Ambon, Makassar, dan Minang, serta penampilan tarian modern dan drama. Seluruh pertunjukan ini berlangsung di halaman kampus, memberikan kesempatan bagi seluruh sivitas akademika Untar untuk menyaksikan dan menikmati kebudayaan Indonesia yang kaya.

Koordinator Kemahasiswaan dan Alumni FPsi Untar Untung Subroto, S.Psi., M.Psi., Psikolog yang juga menjadi pengarah pagelaran ini, menyampaikan keinginannya agar acara ini menjadi agenda tahunan Untar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya