JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi tuan rumah pertemuan “The 26th Intergovernmental Meeting of the Asia Pacific Network for Global Change Research 2024”. Pertemuan ini membahas perubahan Iklim, ketahanan bencana, dan permasalahan lingkungan di wilayah pesisir.
Perubahan iklim yang melanda bumi semakin mengkhawatirkan. Tentunya hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi dunia internasional, termasuk Indonesia.
BRIN memperkuat riset penelitian dan kolaborasi internasional mengangkat topik salah satunya perubahan iklim. Dalam langkah strategis ini, BRIN menggandeng Asia Pacific Network for Global Change Research (APN) untuk bersama-sama membahas tantangan global tersebut.
Asia Pacific Network for Global Change Research (APN) adalah sebuah jaringan yang terlibat dengan pemerintah, lembaga penelitian, ilmuwan, dan praktisi yang tersebar di 22 negara anggota. Di tahun 2022, APN telah menyelesaikan 24 proyek penelitian dan memiliki lebih dari 7.600 kontributor lintas disiplin dan lintas sektor.
Wakil kepala BRIN Amarulla Octavian menjelaskan, hal penting yang perlu dibahas secara bersama-sama adalah mengatasi perubahan iklim. Di mana hal tersebut harus menjadi perhatian saat ini untuk memecahkan solusinya.
“Riset terhadap perubahan iklim saat ini sangat penting sekali, kita bisa memprediksi bagaimana sekarang perubahan iklim mempengaruhi pemanasan global, kita sudah merasakan di Jakarta ini terdapat peningkatan suhu rata-rata. Nah bagaimana sebetulnya kita mengatasi perubahan suhu tersebut,” jelasnya.