Dengan MoU ini, tambah Najib, 37 perguruan tinggi di LLDIKTI dapat mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti kuliah satu smester maupun melakukan kegiatan magang internasional, sehingga mahasiswa bisa lebih kompetitf di dunia kerja setelah lulus.
Namun begitu, Atdikbud Najib juga mengingatkan bahwa yang tidak kalah penting adalah tindaklanjut implementasi dari MoU yang sudah ditandatangani agar tidak menjadi MoU tidur.
“Selama ini ada banyak lembaga pendidikan melakukan MoU, tapi tidak ada implementasi. Jika demikian maka Memorandum of Understanding bisa berubah menjadi Memorandum of Misunderstanding, dan ini jadi tidak bermanfaat baik bagi mahasiswa, dosen maupun bagi lembaga,” tutur Najib.
Dalam sambutannya, Direktur Institute of Business and Management Australia, Dr. Zahrul Quazi menyatakan optimis kerjasama ini akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Zahrul mengaku siap memfasilitasi mahasiswa Indonesia untuk memiliki pengalaman internasional di Australia. Begitupun sebaliknya, mengirim mahasiswa Australia ke Indonesia agar lebih mengenal tentang Asia.
“Mahasiswa kami datang dari berbagai negara, sehingga sangat tepat jika mahasiswa Indonesia bisa belajar disini untuk lebih memiliki pengalaman internasional yang nyata,” ujar Zahrul.
Sementara Direktur Rhodes International College, Nikky Amai mengungkapkan keinginannya untuk bisa segera merealisasikan MoU yang sudah ditandatangani. Nikky mengatakan jika dirinya akan segera ke Indonesia dalam waktu dekat untuk membicarakan lebih detil hal-hal yang dapat dilaksanakan segera. “kita bisa mulai dari hal yang paling mungkin kita laksanakan bersama, dan hal itu akan dapat membuka peluang untuk melakukan hal-hal besar lainnya dari kerjasama yang sudah kita tandatangani ini. Saya sudah tidak sabra untuk datang ke Jawa Barat”, ungkap Nikky.
Delagasi dari Jawa Barat dan Banten yang mengikuti kunjungan kerja ke Australia sebanyak 76 orang, yang berasal dari 37 kampus di wilayah LLDIKTI IV. Mereka terdiri dari rektor, wakil rektor, ketua yayasan dan pimpinan lainnya di kampus masing-masing.
Selama di Australia para pimpinan kampus tersebut telah difasilitasi Atdikbud KBRI Canberra untuk bertemu dengan pimpinan universitas dan politektik di Sydney, Canberra dan Melbourne, yaitu Macquarie University, University of Canberra, Canberra Institute of Technology, Western Sydney University, Deakin University dan Monash University.
(Taufik Fajar)