JAKARTA - Dua dokter lulusan Fakultas Kedokteran (FK) UIN Jakarta, Ahmad Azmul dan Amaliya Mata'ul telah dinobatkan sebagai lulusan berprestasi di bidang non-akademik pada acara Sumpah Dokter ke-47.
Kedua dokter itu berhasil menyelesaikan skripsi mereka melalui penelitian yang dilakukan bersama Stanford Intelligence System Laboratory (SISL) dan Institut Teknologi Surabaya (ITS) di bidang kedokteran integrasi tentang kecerdasan buatan (AI) dan medicine.
"Alhamdulillah, saya lulus tak sekadar menjadi dokter tetapi juga berprestasi di bidang non akademik," ungkap Amaliya yang dikutip melalui laman UIN Jakarta.
Torehan membanggakan mereka diawali dengan penerbitan jurnal yang dilakukan oleh Azmul dan Amaliya.
Dari jurnal tersebut, teman-teman mereka dari SISL Stanford University dan ITS menyarankan mereka untuk membuat penelitian lanjutan. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk mengintegrasikan penelitian mereka antara AI dan kedokteran, khususnya terkait kasus stroke.
"Pada awalnya kami berdua memang memiliki pengalaman menulis dan pernah menerbitkan jurnal. Kemudian, atas saran dari senior, saya dan Amaliya minta mengintegrasikan ilmu tentang pengambilan keputusan dari robot dalam hal ketidakpastian (uncertainty) di bidang kedokteran,” jelas Azmul.
Akan tetapi, Azmul juga mengatakan bahwa penelitiannya ini masih memerlukan banyak masukan dan pemutakhiran lebih lanjut. Dari hasil penelitiannya tersebut, Azmul berharap bahwa hal tersebut dapat memberikan kontribusi dalam menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks dan menangani kasus-kasus sensitif dengan lebih akurat dalam praktik kedokteran.
Azmul mengingatkan pentingnya menjaga koneksi bersama banyak orang serta berani untuk keluar dari zona nyaman. Karena menurutnya, pintu-pintu peluang akan dapat terbuka jika kita dapat melebarkan sayap koneksi kita dengan orang banyak.
"Buat teman-teman, jaga jalinan komunikasi bersama teman-teman lainnya, karena kita tidak tahu peluang kita akan datang dari mana. Jangan berada di zona nyaman terus, tapi teruslah mengembangkan jejaring secara luas," pesan Azmul.
Amaliya jufa berpesan terkait pentinfnya mencoba fal baru. Jangan pernah takut untuk mencoba fal-fal baru, karena kesempatan dan peluang dapat datang dari mana saja.
“Jangan takut mencoba. Jika ada kesempatan jangan takut. Jika ditolak jadikan hal itu sebagai pelajaran. Nah, kalau diterima, buat aku justru ini menjadi capaian yang luar biasa," ujarnya.
Azmul sendiri menyatakan bahwa dirinya menduga, hasil penelitian mereka telah dijadikan naskah dan direncanakan untuk dipresentasikan di Bali pada tahun 2024 ini.
(Dani Jumadil Akhir)