Dia menjelaskan penyaluran BOSP yang cepat dan merata ini sudah diatur dalam Permendikbudristek Nomor 63 Tahun 2022.
“Dua terobosan itu menjawab kebutuhan sekolah untuk menerima dana BOSP dengan lebih cepat sehingga dapat memanfaatkannya secara lebih fleksibel,” ujarnya.
Pemerintah sendiri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp57,54 triliun untuk BOSP 2024, yang akan diberikan kepada 419.218 satuan pendidikan melalui dua tahap yaitu tahap pertama berlangsung mulai Januari sampai Juni dan tahap kedua mulai Juli sampai Oktober.
Tidak hanya itu, capaian tersebut sekaligus dampak nyata dari pemanfaatan teknologi yang tepat guna karena semakin cepat penyaluran BOSP berbanding lurus dengan meningkatnya penggunaan dua platform penting.
Platform ini adalah Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) serta aplikasi Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah).
Nadiem mengatakan platform ARKAS dan SIPLah telah mampu membantu sekolah dan pemerintah daerah dalam merencanakan, mengelola dan membelanjakan kebutuhan operasional sekolah secara transparan dan akuntabel.
“Transformasi pada mekanisme penyaluran dana ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan pembelajaran. Kemendikbudristek terus berupaya meningkatkan performa penyaluran dana BOSP dari tahun ke tahun,” katanya dilansir Antara.
(Dani Jumadil Akhir)