Ternyata Kodok Bertaring Terkecil di Dunia Ada di Indonesia, Ini Penampakannya

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Kamis 21 Desember 2023 07:21 WIB
Ini kodok bertaring terkecil di dunia yang ditemukan di Indonesia (Foto: Science Alert/PLOS One)
Share :

JAKARTA - Pernah membayangkan ada kodok bertaring terkecil di dunia? Ternyata ada di Indonesia lho! Perbukitan vulkanik yang subur di Sulawesi di Indonesia adalah rumah bagi beberapa spesies kodok bertaring dengan kebiasaan reproduksi yang tidak biasa, termasuk Limnonectes larvapartus – satu-satunya spesies kodok di dunia yang diketahui melahirkan berudu hidup. Kini, pulau tropis ini kembali mengungkap rahasianya yakni kodok bertaring terkecil di dunia.

Terkait dengan spesies kodok bertaring lainnya, Limnonectes phyllofolia yang baru ditemukan adalah lapisan telur amfibi tradisional. Sebuah tim ahli herpetologi dari Amerika Serikat dan Indonesia sedang melakukan pendakian melalui hutan hujan ketika mereka menemukan dedaunan dan batu-batu besar berlumut beberapa meter dari tanah yang menampung telur-telur katak hitam seperti kaca.

 BACA JUGA:

Hal ini segera menarik perhatian para peneliti karena telur katak hampir selalu diletakkan di dalam air untuk mencegah lapisan jelinya mengering. Segera setelah itu, para peneliti melihat katak coklat berbintik-bintik seukuran koin yang melindungi sarang mereka.

“Biasanya saat kami mencari katak, kami memindai pinggiran sungai atau mengarungi aliran sungai untuk menemukannya langsung di dalam air,” kata penulis utama Jeff Frederick, ahli ekologi satwa liar di Field Museum di Chicago dilansir dari Science Alert, Kamis (21/12/2023).

"Setelah berulang kali memantau sarangnya, tim mulai menemukan katak-katak yang sedang duduk di dedaunan sambil memeluk sarang kecil mereka,” katanya.

Katak penjaga ini melapisi telurnya dengan senyawa yang menjaganya tetap lembab dan bebas bakteri dan jamur. Anehnya, semua katak yang mengerami telur itu adalah katak jantan.

 BACA JUGA:

“Perilaku jantan menjaga telur tidak sepenuhnya diketahui pada semua katak, tapi hal ini jarang terjadi,” kata Frederick.

Spesies katak yang belum pernah dilihat sebelumnya ini memiliki pita gigi kecil di rahang atasnya dan dua taring kecil yang menonjol dari rahang bawahnya. (Katak biasanya hanya memiliki gigi di rahang atasnya.) “Spesies baru ini berukuran kecil dibandingkan dengan katak bertaring lainnya di pulau tempat ia ditemukan,” kata Frederick.

Katak bertaring tajam lainnya di Sulawesi berukuran raksasa seberat dua pon, namun spesies baru ini hanya berbobot sekitar dua gram – “hampir sama dengan satu sen,” kata Frederick.

 BACA JUGA:

Beberapa spesies katak di Asia Tenggara telah mengembangkan taringnya untuk memperebutkan wilayah, kawin, dan berburu mangsa renyah seperti lipan dan kepiting. Karena katak yang bersarang di daun tidak menggunakan saluran air untuk berkembang biak, mereka tidak memerlukan taring sebesar itu untuk bersaing mendapatkan tempat bertelur terbaik di arus sungai yang padat. Hal ini bisa menjelaskan ukuran taring mereka yang kecil dibandingkan dengan katak lain di pulau itu, hipotesis para peneliti. Katak bertaring telah ditemukan di Kamboja, Vietnam, Afrika Barat, dan Amerika Selatan. Para ilmuwan juga menemukan berudu bertaring dari katak terbang vampir (Rhacophorus vampyrus) di hutan hijau di Vietnam selatan. Makalah ini diterbitkan di PLOS ONE.

(Marieska Harya Virdhani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya