“Salah satu cara kita sebagai dokter untuk dapat memanfaatkan sisi positif AI adalah dengan menggunakan AI untuk membantu mempermudah pekerjaan harian kita. AI dapat membantu dokter dalam membuat diagnosa yang lebih akurat, memprediksi hasil pengobatan pasien, dan mengidentifikasi rencana perawatan pasien. Dengan demikian, AI dapat meningkatkan kualitas perawatan dan outcome pasien. Namun, tidak mungkin hal ini dapat dicapai tanpa adanya ‘the man behind the gun’ (manusia yang berperan dibaliknya).
Dia menambahkan peran manusia tetap tidak tergantikan, terutama dari aspek humanis, kepedulian, empati, pengalaman sosial, dan tanggung jawab kepada pasien. Perlu belajar hidup berdampingan dengan teknologi yang ada.
Medical Wisdom, Tidak Dapat Digantikan AI
Dalam rangkaian Dies Natalis FK UPH, juga turut menghadirkan sesi Plenary yang disampaikan oleh Prof. Eka J. Wahjoepramono, . Melalui sesi ini, Prof. Eka memberikan pemaparan terkait “Medical Wisdom and Artificial Intelligence”.
Dalam pemaparannya, Prof. Eka, menjelaskan bahwa ada empat medical wisdom atau aspek pekerjaan dokter yang tidak dapat digantikan kecerdasan buatan, yaitu: