JAKARTA - Dalam menghadapi era yang semakin mengutamakan kesadaran lingkungan, industri pendidikan vokasi Indonesia telah menemukan solusi unik dalam upaya mengatasi permasalahan sampah plastik, sambil menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
Satuan Pendidikan Vokasi bergabung dalam gelaran prestisius Trade Expo Indonesia (TEI) dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) memamerkan inovasi yang tak kalah mengesankan, yakni genteng plastik ramah lingkungan.
BACA JUGA:
Genteng plastik bukan sekadar produk anyar, mereka juga mewakili kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri. Dengan menciptakan genteng plastik dari limbah sampah kantong plastik, mereka berhasil mengubah bahan yang sebelumnya jarang dimanfaatkan.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Uuf Brajawidagda, menjelaskan bahwa genteng plastik ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa teknik mesin dan vokasi. Mereka telah melakukan riset selama lebih dari satu tahun dan melakukan prototyping selama enam bulan.
Keunggulan produk ini terletak pada penggunaan bahan limbah plastik yang saat ini menjadi perhatian serius dalam upaya mengurangi dampak sampah plastik terhadap lingkungan. Genteng plastik ini mendasarkan prinsipnya pada ekonomi berkelanjutan dan memiliki potensi besar dalam mengurangi limbah plastik yang sulit didaur ulang.
"Kami melihat peningkatan animo masyarakat terhadap vokasi. Ini adalah peluang besar," ungkapnya dalam acara Road to TEI dan JMFW pada Rabu (11/10/2023).
Pihaknya berharap bahwa proyek ini akan membuka pintu bagi lebih banyak kolaborasi sukses antara dunia pendidikan dan industri.
Dalam konteks TEI 2023 dan JMFW 2024, genteng plastik ini akan menjadi sorotan utama. Produk ramah lingkungan yang dihasilkan melalui kolaborasi antara pendidikan vokasi dan industri diharapkan menjadi solusi cerdas dalam mengatasi permasalahan sampah plastik dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
(Dani Jumadil Akhir)