JAKARTA – Sarjana merupakan gelar akademik yang diberikan kepada seseorang setelah menyelesaikan program studi tingkat sarjana di perguruan tinggi atau universitas. Dalam rangka menyambut Hari Sarjana Nasional setiap 29 September, yuk kenalan dengan sosok sarjana pertama di Indonesia. Siapa dia?
Sosok peraih gelar pertama di Indonesia adalah seorang laki-laki kelahiran Mayong, Jepara yang bernama Drs. Raden Mas Panji Sosrokartono. Dia dikenal juga dengan nama Kartono.
Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (6/9/2023), mendiang Kartono merupakan kakak pahlawan emansipasi perempuan, R.A. Kartini dan anak dari Bupati Jepara, Adipati Ario Sosroningrat.
Laki-laki yang kerap dipanggil Kartono ini mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi sarjana ke negeri Belanda di Sekolah Teknik Tinggi kota Delft. Belum sempat menyelesaikan kuliahnya, Kartono pindah kampus ke Universitas Leiden, tepatnya di Fakultas Sastra Timur.
Ridwan Kamil Hadiri Pelantikan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Jabar di Bandung
Setelah beberapa tahun menempuh pendidikan tinggi, akhirnya Sosrokartono berhasil lulus pada tahun 1908 dengan gelar Doctorandus in de Oostersche Talen dan menyandang predikat summa cumlaude. Dengan kepiawaiannya bumiputera ini, menguasai total bahasa sejumlah 37 bahasa, diantaranya, 17 bahasa Eropa, 9 bahasa timur, dan 11 bahasa daerah.
Selesai menamatkan kuliah di Belanda, Sosrokartono tak langsung pulang ke Indonesia. Ia sempat menjadi wartawan perang New York Herald saat Perang Dunia 1 berlangsung. Dia juga sempat bekerja sebagai penerjemah di Wina Austria, Kedutaan Besar Prancis di Den Haag, dan Liga Bangsa-Bangsa di Jenewa.
BACA JUGA:
Setelah mendapatkan semua pengalaman di Belanda, Kartono memutuskan untuk kembali ke Tanah air. Ia dibanjiri banyak tawaran dari Pemerintah Belanda di berbagai posisi, namun ia menolak dan lebih memilih untuk mengurus Nationale Middelbare School atas amanah dari KI Hajar Dewantara. Perjuangannya untuk menempuh pendidikan tinggi menjadi panutan untuk anak bangsa Indonesia dalam meningkatkan rasa nasionalisme serta semangat demi mencapai cita-cita yang kita harapkan.
(Marieska Harya Virdhani)