JAKARTA – AI adalah bahasa baru bagi telinga kita. Populernya Chat-GPT dan Auto filling Photoshop membuat masyarakat geger akan kecanggihannya. Tak hanya dunia kerja, pemakaian AI pun merambah sampai ke dunia perkuliahan. Tapi tahukah kamu kalau ternyata AI sudah ada semenjak dulu kala?
“Pada waktu itu di Amerika (1965), banyak penelitian tentang Thinking Machine. Banyak nama saat itu dengan definisi yang berbeda,” ujar Prof. Pitoyo Hartono dalam acara Diaspora Talk Homecoming, AI: Masa lalu, sekarang dan masa depan, Rabu (30/8/2023).
Menurut Prof Pitoyo peneliti saat itu berkumpul dan mereka saling menuangkan pikirannya. Mereka juga diberi waktu untuk untuk bekerja sendiri, berpikir sendiri selama berminggu-Minggu.
“Pada saat itu untuk merangkum ide ide ini, salah satu peneliti John McCarthy mengatakan bahwa apa yang ingin kita buat adalah Artificial Intelligence kecerdasan buatan ini pertama kali kata AI diucapkan,” tuturnya.
BACA JUGA:
“Pada saat itu mereka mengatakan bahwa mesin yang secerdas manusia akan timbul dalam satu generasi satu generasi itu artinya mungkin pada waktu itu 10 sampai 20 tahun,” katanya.
Dulu banyak pendanaan yang dilakukan untuk project ini. Sehingga banyak peneliti baru yang bermunculan. AI dulu berbeda jauh dengan sekarang. Jika ditanya sekarang, AI jaman dahulu dinamakan simbolik AI jadi AI dengan memakai simbol.
Tujuan mereka adalah mengimplementasi proses inferensi yang dilakukan pada oleh manusia ke dalam komputer. Pada saat itu cukup banyak yang bisa dilakukan, misalnya menyelesaikan persamaan aljabar dan geometri, dan ada juga semacam GPT yang bernama ELISA.
Sayangnya, booming ini habis karena janji untuk mekanisasi proses berpikir dalam satu generasi itu.Tidak tercapai.Sehingga pendanaan langsung habis pada saat itu dan tidak ada lagi orang yang mau.berkecimpung dalam proyek ini.