JAKARTA- Contoh purwakanthi guru swara dalam bahasa Jawa akan dibahas dalam artikel ini. Purwakanthi adalah bagian dari karya sastra Jawa yang digunakan sejak ratusan tahun lalu.
Ciri khas dari karya sastra Jawa ini lebih ringkas dengan susunan kata yang indah dan mudah diingat, tentunya dengan permainan bunyi yang diubah menjadi lebih enak dan indah.
Tidak hanya itu, purwakanthi pun sama dengan karya sastra pada umumnya yang memakai rima atau alunan bunyi yang sama dalam beberapa kata membuat pendengar mudah menangkap maksud ucapan tersebut.
Melansir berbagai sumber, Selasa (29/8/2023), berikut contoh purwakanthi guru swara.
1. Ati karep, bandha cupet
Hati yang welas asih, malangnya harta
2. Ayem tentrem: Hidup yang tenang dan damai
3. Gajah ngidak rapah
Gajah melangkah dengan kasar
4. Bungah susah iku lumrah
Kesedihan adalah hal yang wajar
5. Gemah ripah
Perkemahan itu damai
6. Gemblung jinurung, edan kuwarisan
Jinurung bodoh, warisan gila
7. Ati bengkong oleh oncong
Orang yang punya niat buruk/jahat ada yang mendukung dan mendapat jalan
8. Tunggak jarak mrajak, tunggak jati mati
keturunan orang kecil bisa jadi orang besar, sedangkan keturunan orang besar justru tidak menjadi apa-apa
9. Gilyak-gliyak tumindak, alon-alon waton kelakon
Meskipun lambat namun keinginannya bisa kesampaian atau terlaksana
10. Tata raharja
Suatu keadaan wilayah yang tertib, tentram, serta sejahtera dan berkecukupan segala sesuatunya.
11. Ana dina ana upa, ora obah ora mamah
Semboyan penyemangat bagi orang-orang kecil yang hidup pas-pasan.
12. Rapak kepidak gajah
Orang yang melanggar perintah atau larangannya sendiri
13. Sugih nanging ora semugih
Kaya tapi tidak terlalu banyak
14. Ayu tur ora kemayu
Cantik dan tidak membosankan
15. Grapayak lan semanak
Ramah dan baik
16. Cilik menthik
Anak kecil yang bandel
17. Sing gemi lan nastiti
Kita harus cermat dalam mengatur keuangan kita sesuai dengan skala prioritas yang kita buat.
18. Aja seneng udur lan sesingkur
Tidak suka adanya perdebatan
19. Ana bengi ana sepi
Ada malam yang tenang
20. Ana sore ana sing ngawe-awe
Di malam hari, ada sesuatu yang harus dilakukan
21. Lucu tur lugu
Lucu, tapi bodoh seperti mengolok perilaku teman saat sedang asyik nongkrong, bertindak usil bodoh, tapi membuat yang lain ketawa ngakak
22. Wani tresna kudu wani nandang lara
Keberanian untuk mencintai harus menjadi keberanian untuk disakiti
23. Aja ngaku tresna yen wani cidra
Jangan berpura-pura cinta jika berani selingkuh
24. Lara lapane manungsa beda-beda
Penderitaan setiap orang berbeda-beda
25. Jumangkah kanthi luhuring manah
Berjalanlah dengan hati yang tinggi
26. Becik ketitik, ala ketara
Poin bagus, poin buruk
27: Gemi setiti ngati-ati
Hati-hati dalam melakukan sesuatu
28. Adigang, Adigung dan Adiguna
Manusia hendaknya tidak mengandalkan dan menyombongkan kelebihan yang dia miliki (Adigang bermakna kekuatan, Adigung bermana kekuasaan, dan Adiguno bermakna kepandaian).
29. Wong busuk ketekuk, wong pinter keblinger
Orang busuk itu bengkok, orang pintar itu sesat
30. Gelem obah, mesthi mamah
Hasil yang Peroleh berasal dari usahamu
Itulah contoh purwakanthi guru swara dalam bahasa Jawa. Miliki bunyi yang enak didengar.
(RIN)
(Rani Hardjanti)