JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memberikan beasiswa kepada para dokter spesialis, subspesialis dan fellowship ke luar negeri, untuk meningkatkan kapasitasnya. Mereka yang berhak mendapatkan kesempatan itu khusus mempelajari 4 penyakit. Apa saja?
Sedikitnya ada 4 penyakit tidak menular yang bahaya bagi kesehatan. Keempat penyakit itu adalah kanker, jantung, stroke, dan urologi. Keempatnya menjadi fokus para dokter yang belajar di luar negeri.
BACA JUGA:
Negara tujuan beasiswa ditentukan oleh Kementerian kesehatan. Para dokter belajar di universitas atau di rumah sakit.
“Ada 4 penyakit yang merupakan kematian tertinggi yang dipelajari para dokter. Yaitu cancer, jantung, stroke dan urologi. 4 ilmu itu yang menjadi kerjasama kami, LPDP dengan Kemenkes,” kata Kepala Divisi Kerja Sama dan Pengembangan Beasiswa LPDP Agam Bayu Suryanto dalam penandatanganan kerja sama Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Roche, Jumat (11/8/2023).
Hal senada diucapkan oleh Dirjen Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan drg. Arianti Anaya, MKM. Jika bicara soal kanker saja, kata dia, sebanyak 400 ribu kasus kanker muncul di Indonesia. Bidang onkologi, kata dia, membutuhkan kemampuan yang harus ditingkatkan kapasitasnya.
BACA JUGA:
“Kita tahu bahwa kanker adalah penyakit katastropik yang makan biaya cukup tinggi dan cukup besar. Kita lakukan upaya tidak hanya kuratif tetapi juga promotif,” ucap Arianti.
Dengan mendukung para dokter untuk belajar lagi di kampus terbaik di luar negeri, hal itu sebagai upaya untuk menekan kematian akibat penyakit ini. Dia menyebutkan salah satu tujuan yang menjadi lokasi pengembangan para dokter adalah Mayo Hospital.
“Dalam rangka upaya tingkatkan dokter spesialis onkologi dengan skema baru collage base, di mayo hospital. Tentunya penanganan kanker ini bukan hanya kuratif tapi juga promotif,” ucapnya.
(Marieska Harya Virdhani)