Kunjungi Atdikbud KBRI Canberra, RMIT Ingin Perkuat Kerjasama dengan Indonesia

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Senin 22 Mei 2023 19:55 WIB
Kunjungi Atdikbud KBRI Canberra, RMIT ingin perkuat kerjasama dengan Indonesia. (Dok KBRI Canberra)
Share :

JAKARTA – Untuk meningkatkan kerjasama internasional, Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT University), salah satu univeritas top Australia mengunjungi Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra di Canberra, Senin (22/5/2023).

Regional Development Manager RMIT University, Joseph Dao, menemui Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, untuk mendiskusikan peningkatan kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian antara RMIT University dengan universitas-universitas di Indonesia.

Menurut Joseph, RMIT University memandang Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Selama ini, menurutnya, RMIT University belum optimal bekerjasama dengan universitas di Indonesia.

“Kami sudah lama memiliki kampus di Vietnam, dan memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan sumber daya manusia di Vietnam. Hal tersebut tidak mustahil untuk dilakukan di Indonesia mengingat Indonesia sangat potensial,” ujar Joseph.

Joseph menjelaskan, selama ini RMIT University sudah menerima mahasiswa Indonesia baik pada tingkatan sarjana, master, maupun doktoral. Namun, RMIT berharap bisa bekerjasama dengan universitas di Indonesia lebih dari sekedar menerima mahasiswa.

“RMIT University juga ingin berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia, khususnya dalam pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan dan penelitian. Oleh karena itu kami ingin bisa bekerjasama lebih banyak lagi dengan universitas-universitas di Indonesia,” ujar Joseph.

Merespon hal tersebut, Atdikbud Najib menjelaskan, Indonesia memiliki banyak sekali universitas yang potensial untuk mengembangkan kerjasama internasional, termasuk dengan RMIT University.

“Kami sedang mendorong universitas di Indonesia untuk secara terus-menerus meningkatkan kualitas dengan mengembangkan kerjasama internasional. Saat ini kita memasuki masa di mana satu sama lain harus bekerjasama untuk memperoleh manfaat bersama. Terlebih lagi Australia dan Indonesia memiliki kebutuhan yang saling melengkapi, sehingga kerjasama antaruniversitas sangat dimungkinkan,” kata Najib, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Atdikbud menyampaikan RMIT University sebagai universitas berbasis teknik bisa bermitra dengan beberapa universitas serupa di Indonesia, seperti ITB dan ITS.

“Peluang RMIT sebagai universitas yang berbasis teknik sangat besar untuk bisa bermitra dengan perguruan tinggi di Indonesia. Selain ada Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang sudah mapan, saat ini juga ada beberapa institut teknologi yang sedang berkembang seperti Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Lampung dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Kalimantan”, urai Najib.

Tentu RMIT tidak hanya bisa bekerjasama dengan institut teknologi di Indonesia. RMIT University termasuk universitas yang memiliki program Teknologi Pangan yang sangat baik. Dalam hal ini RMIT bisa bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) maupun universitas lain di Indonesia yang memiliki program teknologi pangan.

Sebagai informasi, saat ini RMIT University memiliki mahasiswa Indonesia yang berasal dari beasiswa LPDP, beasiswa Kementerian Agama, Beasiswa Pemerintah Daerah, maupun mahasiswa Indonesia yang datang dengan biaya mandiri. RMIT juga menawarkan beasiswa dari RMIT University kepada mahasiswa internasional, termasuk mahasiswa Indonesia

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya