JAKARTA - Mark Manson melalui buku Segala-galanya Ambyar “Sebuah Buku Tentang Harapan” mencoba menjelaskan setiap manusia membutuhkan sebuah harapan untuk terus bisa merasa hidup di tengah kekacauan.
Penulis sekaligus blogger asal New York itu membahas cara pandang baru tentang harapan tersebut.
Mark mengartikan harapan sebagai sesuatu yang bersifat transaksional, sebuah tawar-menawar antara perilaku seseorang saat ini dengan sesuatu hal yang dikhayalkan, suatu masa depan yang menyenangkan.
Buku ini memperlihatkan kepada pembacanya bahwa tindakan berharap bukan hanya tentang berlaku pamrih namun juga bertindak semacam kekanak-kanakan.
BACA JUGA:
Bagaimana tidak kekanak-kanakan? Contohnya ketika seseorang jatuh cinta kepada orang lain maka ia pasti berharap menerima sesuatu dari orang yang dicintainya berupa cinta kembali, ini semacam wadah pertukaran perasaan.
Eits namun orang dewasa harusnya tidak seperti itu, orang dewasa akan merdeka begitu saja memberi apa pun tanpa mencari imbalan karena jika begitu maka akan menghancurkan hakikat tujuan pemberian itu.