Jenis-jenis patahan
Menurut Dr Hawthorne meskipun gempa dapat membentuk patahan-patahan baru, di beberapa kasus besar, patahannya sudah ada dari awal.
Maka, gesekan tersebut terjadi pada patahan yang sudah ada dan diklasifikasi menjadi tiga jenis patahan umum: sesar normal, sesar mundur, dan sesar mendatar.
Sesar mendatar
Jenis patahan ini terjadi ketika dua bidang saling bergesekan satu sama lain secara horizontal.
Sesar mendatar biasanya terjadi secara vertical dan membelah lurus ke bawah, terkadang mencapai kedalaman 15 sampai 20 kilometer.
Salah satu contoh adalah Patahan Anatolia Timur, sebuah patahan sepanjang 700 km yang terletak di perbatasan antara lempengan Anatolia dan lempengan Arab di Turki.
Kedua gempa dengan magnitudo masing-masing 7,5 dan 7,8 yang melanda Turki dan Suriah Senin lalu (6/02) merupakan dua gempa dengan kekuatan terbesar di wilayah tersebut dalam hampir seabad terakhir dengan patahan lateral atau horizontal.
Gempa tersebut dan susulannya terjadi dengan kedalaman dangkal (hanya beberapa kilometer di bawah permukaan bumi). Namun, keduanya membawa dampak mengerikan, dengan lebih dari 25.000 orang meninggal sejauh ini.
Contoh lain dari patahan tipe ini adalah sistem patahan San Andreas di negara bagian California, Amerika Serikat. Sistem patahan San Andreas terdiri dari sejumlah patahan yang bergerak antara lempengan Pasifik di sebelah barat dan lempengan Amerika Utara di sebelah timur.
Serupa dengan bagian benua lainnya, California barat mengarah ke Alaska, kata Dr Hawthorne, karena kedua lempeng ini bergesekan secara horizontal melewati satu sama lain, mengakibatkan gempa bumi.
Sistem patahan ini membentuk zona kompleks yang dipenuhi serpihan bebatuan yang hancur, dengan panjang 1.200 km dan kedalaman setidaknya 25 km. Gempa bumi California yang terjadi pada 18 April 1906 mengguncangkan bagian paling utara 477 km dari patahan San Andreas, menurut Survei Geologi AS.
Gempa ini menghancurkan sebagian besar San Fransisco dan dijuluki sebagai “salah satu gempa bumi paling signifikan sepanjang masa”.