Siswa SMP Dilarang Bawa Kendaraan ke Sekolah untuk Antisipasi Terlibat Geng Motor

CIMAHI - Pemerintah Kota Cimahi melakukan upaya pencegahan terhadap anak sekolah khususnya di jenjang SMP agar tidak terlibat dalam aksi kelompok berandalan bermotor atau geng motor.

Dinas Pendidikan Kota Cimahi pun mengeluarkan kebijakan melarang siswa SMP membawa motor ke sekolah.

Hal ini berdasarkan usulan dari Kapolres Cimahi melihat banyaknya aksi geng motor belakangan ini.

"Disdik Kota Cimahi ikut andil untuk melakukan pencegahan anak terlibat geng motor, dengan surat edaran melarang siswa SMP membawa motor ke sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, Jumat (10/2/2023).

Dia mengatakan, peraturan tersebut selain berdasarkan usulan Kapolres Cimahi, juga karena banyak dari siswa yang membawa motor ke sekolah tanpa adanya surat izin mengemudi.

Sehingga itu juga membahayakan bagi siswa ketika terjadi sesuatu.

Kekhawatiran paling besar adalah, ketika siswa SMP yang menggunakan motor ke sekolah setelah pulang malah ikut kegiatan yang merugikan masyarakat.

Misalnya nongkrong bersama teman-temannya yang akhirnya bisa memicu gesekan dengan pihak lain.

Selain melakukan pelarangan, lanjut dia, Disdik juga gencar melakukan tindakan preventif menolak geng motor di kalangan pelajar.

Yakni dengan melaksanakan sosialisasi bekerja sama dengan BNN, Kepolisian, dan TNI. Sebab biasanya geng motor ini juga dekat dengan penyalahgunaan minuman beralkohol dan narkoba.

Guna melakukan tindakan preventif maraknya geng motor, pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan seluruh guru konseling di semua sekolah selama dua hari.

Tujuannya meningkatkan fungsi guru konseling, bagi siswa bukan hanya di sekolah saja.

"Saya memberikan tantangan ke mereka untuk membuka konseling digital, melakukan pengecekan sosial media siswa agar menjadi tindakan preventif. Sementara dari TNI bisa sosialisasi mengenai kebangsaan dan polisi mengajarkan hukum," imbuhnya.

(Natalia Bulan)