Anindito menjelaskan pada prinsipnya tes yang diujikan pada SNPMB 2023 ini juga mencakup kecakapan-kecakapan bernalar, kecakapan memahami bacaan yang diperlukan untuk program Vokasi, sehingga tidak hanya di akademik.
“Dan sekali lagi dampak yang kita inginkan pada pembelajaran di SMA dan SMK adalah baik siswa dan guru SMK, SMA itu menggunakan proses pembelajaran apapun materi yang dipelajari itu untuk mengasah kemampuan memahami bacaan, untuk mengasah daya nalar anak-anak kita,” jelasnya.
“Jadi bukan kita tidak, betul kita tidak mengujikan konten mata pelajaran di tes Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru berdasarkan tes ya, berbasis tes. Itu bukan berarti kita tidak menghargai mata pelajaran, tapi konten mata pelajaran itu adalah sarana untuk mengembangkan daya nalar dan kemampuan literasi anak-anak gitu, bukan semata-mata untuk tahu kontennya.
Tapi dengan belajar konten itu anak-anak menjadi lebih logis lebih bisa problem solving lebih bisa bernalar,” tandasnya.
(Susi Susanti)