JAKARTA - Baru-baru ini tengah viral di media sosial sebuah unggahan yang menyelaraskan kalender pada tahun 1971 dan 2021 yang disebut mirip secara tanggal dan hari.
Hal ini menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @momenjadul pada Rabu (4/1/2022).
Akun tersebut menyebutkan bahwa kalender 1971 dan 2021 memiliki hari dan tanggal yang persis serta menyebutkan hal tersebut sebagai siklus 50 tahun.
"Siklus 50 tahun sekali," kata sang pengunggah.
Namun, ketika dibicarakan secara ilmiah, fenomena ini bukanlah siklus 50 tahun dan memang kebetulan di kedua tahun tersebut terjadi kemiripan.
Hal ini diungkapkan oleh Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZM S.Si., M.Si yang merupakan dosen Fisika FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) saat diwawancarai tim Okezone via daring.
"Sebetulnya, apakah dua buah kalender dengan tahun yang berbeda itu persis sama, ada beberapa parameter yang ditinjau. Apakah kesamaan itu hanya berupa kesesuaian antara tanggal dan hari sepanjang tahun tersebut?" jelasnya.
"Apakah juga disertai dengan kesamaan tambahan seperti misalnya kesamaan nama pasaran jawa? Apakah bahkan kesamaan itu juga disertai dengan hari libur yang sama?" tambahnya.
Menurutnya, fenomena kalender tahun 1971 dan 2021 itu sama karena hanya kesesuaian antara tanggal dan hari untuk kedua tahun yang berbeda.
Maka syaratnya, tanggal 1 Januari untuk kedua tahun itu jatuh pada hari yang sama, kemudian kedua tahun tersebut sama-sama tahun biasa atau sama-sama tahun kabisat.
"Tahun biasa adalah tahun ketika bulan Februari hanya 28 hari, setelah 28 Februari itu tanggal 1 Maret. Tahun kabisat adlaah tahun ketika bulan Februari berisi 29 hari, setelah 28 Februari itu 29 Februari, setelah itu Maret," jelas Rinto.
Jika dilihat lebih jauh, 1 Januari 1971 dan 1 Januari 2021 adalah sama-sama hari Jumat. Tahun 1971 dan 2021 adalah sama-sama tahun biasa.
"Berarti kedua kalender itu sama persis. Namun, apakah siklusnya 50 tahun? Tidak. Tahun biasa yang 1 Januari hari Jumat di antaranya adalah tahun 2010, 1999, 1993, 1982, 1971, dan sebagainya. Justru ada pola selang di antaranya ada yang 11 tahun, dan ada yang 6 tahun," pungkas Rinto.
"Justru kalau siklus 50 tahun ini salah, karena 50 tahun sebelum 1971 adalah 1921 dan 1 Januari 1921 itu hari Sabtu. 50 tahun antara 2021 dengan 1971 itu secara kebetulan karena angka 50 = 4 x 11 + 6," tambahnya.
Rinto juga menambahkan bahwa 50 tahun setelah 2021 adalah 1 Januari 2071 yang merupakan hari Kamis dan bukan hari Jumat.
Singkatnya, siklus 50 tahun tersebut tidak benar. Dan jika ditambahkan dengan kesamaan dari segi pasaran Jawa maka 1971 dan 2021 itu jelas tidak sama. 1 Januari 2021 itu Jumat Paing, sedangkan 1 Januari 1971 itu Jumat Wage. Yang sama-sama 1 Januari itu Jumat Paing dan tahunnya tahun biasa pada rentang 1901-2100 adalah tahun 1943, 1982, 2021 dan 2083.
Terlebih lagi jika parameter kalender yang sama itu juga dikaitkan dengan hari libur agama yang jatuh pada hari dan tanggal yang sama, tentunya hal ini akan lebih berbeda lagi.
"Akan sangat sulit menemukan dua kalender tahun berbeda yang hari libur agama juga jatuh pada tanggal yang sama. Memang hari libur seperti hari Natal 25 Desember jatuh pada hari yang sama (25 Desember 1971 dan 25 Desember 2021 sama-sama hari Sabtu). Namun hari libur seperti Idulfitri yang menggunakan siklus pergerakan bulan jelas berbeda. Di tahun 2021, Idul Fitri jatuh pada hari Kamis 13 Mei, sedangkan di tahun 1971 pada sekitar hari Jumat, 19 November." tutup Rinto.
(Natalia Bulan)