UNESA-Dimetric merupakan pemeringkatan kampus ramah disabilitas yang diikuti 125 perguruan tinggi dunia. Tujuannya untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang ramah bagi penyandang disabilitas. Selain itu, juga untuk mengupayakan terciptanya inovasi program dan pertukaran ide dalam mendukung pendidikan yang sustainable, equality, accountable dan responsible.
Menurut Prof. Dr. Nadi Suprapto, Ph.D., Ketua Satuan Klasterisasi dan Pemeringkatan UNESA, program ini merupakan langkah awal untuk menciptakan kampus yang ramah disabilitas. “Dimetric ini merupakan aksi nyata dari komitmen UNESA untuk sama-sama mewujudkan aksesibilitas dan kualitas layanan untuk mereka yang disabilitas,” ujarnya.
Dia menambahkan, tercatat 125 perguruan tinggi di dunia yang menjadi partisipan UNESA-Dimetric 2022.
Mereka melalui tahapan registrasi mulai 15 Agustus hingga 2 November 2022 lalu. Mereka kemudian masuk dalam tahap penilaian pada periode 7 November 2022.
“Ada 10 indikator yang digunakan dalam penilaian meliputi kepemimpinan, perencanaan strategis, kebijakan khusus inklusi, kelembagaan, kerja sama organisasi disabilitas, sarana-prasarana, akomodasi yang layak, siswa-karyawan, pendidikan dan penelitian-pengabdian masyarakat,” terang ketua UNESA-Dimetric tersebut. Adapun hasil penilaian secara berurut-turut yaitu:
1. Open University, UK dengan skor 90,94.
2. University of Alicante, Spanyol dengan skor 90,28.
3. UNESA, Surabaya dengan skor 89,56.
4. Universitas Brawijaya, Malang dengan skor 82,89.
5. The University of Sydney, Australia dengan skor 81.00.
6. University of Tsukuba, Jepang dengan skor 79,00.
7. Universitas Jember, Jember, dengan skor 73,61.
8. Universitas Multimedia Nusantara dengan skor 71,94.
9. Universitas Negeri Semarang dengan skor 70,61.
10. Universitas Nahdlatul Ulama, Surabaya dengan skor 55,44.