“Tentu kami juga masih butuh feedback dari permainan yang dimunculkan ini. Setelah ini akan kami lakukan evaluasi agar inovasi ini makin diterima oleh berbagai pihak,” paparnya.
Wawan menegaskan, inovasi yang dimunculkan semua adalah gagasan mahasiswa. Sebagai dosen, dia hanya membantu menajamkan gagasan mereka.
“Saya berharap kegiatan ini bagian dari kampanye publik bahwa sosialisasi pemilu tidak harus dilakukan klasikal, dan bisa dilakukan dua arah. Semoga tahun mendatang eksebisi ini bisa dilakukan jauh lebih baik,” tukasnya.
(Natalia Bulan)