Sejarah Sumpah Pemuda yang Diperingati Tiap Tanggal 28 Oktober

Natalia Bulan, Jurnalis
Senin 24 Oktober 2022 12:13 WIB
Ilustrasi/Okezone
Share :

3. Rapat Ketiga - Gedung Indonesische Clubhuis Kramat

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sesaat sebelum kongres ditutup, diperdengarkan lagu 'Indonesia' karya Wage Rudolf Supratman.

Lagu itu disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres.

Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia yang berbunyi:

PERTAMA

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,

 

MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,

 

TANAH INDONESIA.

KEDOEA


KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,

 

MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,

 

BANGSA INDONESIA.

KETIGA

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,

 

MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,

 

BAHASA INDONESIA.

(Natalia Bulan)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya