“Keterampilan masyarakat Girilayu dalam menggambar motif dan membatik sudah dikenal secara nasional. Produk batik tulis Girilayu tergolong menarik secara visual dan rapi dalam teknik pembatikan, sehingga bisa dikatakan kualitas batiknya halus. Para pejabat istana Mangkunegaran pun sering memesan sebagai busana untuk pelaksanaan ritual tradisi seperti pernikahan dan kematian. Bagi masyarakat Jawa, peristiwa pernikahan dan kematian bersifat sakral, sehingga busana yang dikenakan harus kental dengan filosofi Jawa dan berkualitas bagus,” tambah Yayan Suherlan, S.Sn., M.Sn.
Di sisi lain, keunggulan Batik Girilayu, aktivitas para pembatik di Girilayu, dan potensi alam perdesaan yang sejuk dan damai merupakan keunikan yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk belajar tentang batik, berbelanja batik, atau sekadar menikmati keindahan alam desa Girilayu. Dengan pencanangan Desa Girilayu sebagai Desa Wisata Batik pada tahun 2020, masyarakat Desa Girilayu sudah seharusnya segera berbenah diri sebagai produk pariwisata yang unggul dengan keunikannya.
Namun selama 2 tahun setelah pencanangan itu, keunikan dan daya tarik Desa Girilayu belum juga dikenal oleh masyarakat luas. Masyarakat mengunjungi Desa Girilayu hanya sebagai peziarah ke Astana Giribangun, Astana Mangadeg dan Astana Girilayu. Citra produk batik Girilayu belum dikenal wisatawan lokal, nasional, maupun mancanegara. Berbagai kegiatan telah dilakukan, akan tetapi strategi pengelolaan media promosi dan publikasinya belum dilakukan secara masif, sehingga belum mampu menarik perhatian wisatawan.
“Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut kami mencoba untuk mengembangkan potensi desa wisata batik Girilayu melalui serangkaian kegiatan antara lain: 1) Pengembangan produk knowledge yang akan menciptakan value bagi produk batik; 2) Merancang brand identity Desa Wisata Batik Girilayu; 3) Merancang brand identity produk batik Giriarum; 4) Pemberdayaan sumber daya manusia pada BumDes dan Pokdarwis, dan 5) Pengembangan taktik pemasaran melalui strategi foto produk dan pemasaran online,” tutup Yayan Suherlan, S.Sn., M.Sn. Humas UNS
(Angkasa Yudhistira)