JAKARTA - Izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan syarat penting dalam ekspansi usaha mitra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Selain meningkatkan daya saing, izin edar BPOM juga dapat memberikan jaminan keamanan terhadap produk olahan ikan ketika dikonsumsi oleh masyarakat.
Dengan mendapatkan perizinan tersebut, UMKM dapat memasarkan produk olahan ikannya lebih luas lagi. Izin edar sering kali dijumpai menjadi salah satu masalah dalam distribusi produk khususnya produk UMKM.
Beberapa UMKM di Kabupaten Trenggalek menghadapi kendala dalam mendapatkan izin edar. Dengan tidak adanya izin edar menyebabkan market produk mitra UMKM menjadi sangat terbatas. Guna membantu mengatasi permasalahan tersebut, tim doktor mengabdi Universitas Brawijaya menginisiasi kegiatan pendampingan bagi UMKM.
BACA JUGA:Universitas Brawijaya Resmi Kukuhkan Dua Profesor Baru
Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Dr. Ir. Titik Dwi Sulistiyati, MP (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), menggandeng BPOM dalam mengedukasi dan memberikan pendampingan kepada UMKM perikanan di Desa Winong, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.
Pendampingan ini dilakukan untuk membantu mitra memenuhi syarat mendapatkan izin edar BPOM, sehingga dapat membantu pengembangan UMKM serta meningkatkan nilai jual produk perikanan.
Tim mahasiswa Universitas Brawijaya juga dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai salah satu bentuk implementasi merdeka belajar. Tim mahasiswa Universitas Brawijaya dibimbing langsung oleh Bapak Mikchaell Alfanov Pardamean Panjaitan, S.Pi., MP, penerima penghargaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai dosen pendamping terbaik dalam magang kampus merdeka.
BACA JUGA:Dokter FK Universitas Brawijaya Buat Komik Edukasi Kesehatan Mata untuk Peringati HAN
UMKM Mina Akbar Nusantara menjadi salah satu UMKM yang terpilih dalam program pendampingan pengembangan kreasi olahan ikan berbasi SNI.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini, produk hasil UMKM dapat memenuhi sesuai standarnya dan juga tempat produksi dan cara produksi sesuai dengan standar," kata pemilik UMKM Mina Akbar Nusantara, Nanuk Hidayah.
Selaku Ketua Tim Doktor Mengabdi, Dr. Ir. Titik Dwi Sulistiyati, MP mengapresiasi minat dari para pelaku UMKM di Kabupaten Trenggalek.
“Saya dan Tim Doktor Mengabdi sangat mengapresiasi minat dari bapak ibu sekalian untuk mengikuti kegiatan ini diharapkan diharapkan untuk seluruh peserta memanfaatkan kesempatan kali ini dengan sebaik-baiknya. Nanti para peserta dapat menularkan ilmu yang diberikan ke UMKM lainnya," kata Titik.
Kegiatan pendampingan ini mendapat dukungan dan perhatian khusus dari BPOM RI yang diwakili oleh Ibu Eva Yuliana, Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan. Beliau berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat trenggalek.
“Saya sangat mendukung acara ini tentu saja dengan melibatkan masyarakat, pelaku usaha, UMKM, pasti menjadi salah satu penggerak perekonomian kita dan pelaku usaha ini tentunya harus memenuhi prinsip-prinsip cara produk yang baik. sehingga pangan yang dihasilkan sesuai dengan standar sesuai dengan sanitasi dan hygienenya, sehingga menyehatkan yang mengkonsumsinya bukan malah menyesatkan. saya sangat mendukung acara ini dan semoga berdampak positif dan berdampak luas bagi masyarakat trenggalek," pungkasnya.
Partogi Yeremia Putra Sibarani adalah penulis dari Universitas Brawijaya, Malang
(Awaludin)