Kala itu, VOC kerap disebut negara dalam negara. Sebab, persekutuan badan dagang ini memiliki hak-hak istimewa seperti adanya tentara, dapat bernegosiasi dengan negara lain hingga berujung pada peperangan.
Untuk latar belakangnya sejarah VOC adalah, ketika van Neck kembali ke negaranya dan berhasil meraup keuntungan sebanyak 400 persen dari penjualan rempah-rempahnya. Karena inilah banyak orang Belanda yang tertarik untuk datang ke Nusantara.
Di Indonesia, VOC terkenal dengan nama Kompeni atau tentara Belanda. Karena, saat itu VOC kerap melakukan penindasan dan pemerasan terhadap rakyat Indonesia. Nasib VOC tak berujung lama karena bangkrut dan seluruh posesinya di Indonesia kemudian dinasionalisasi.
Persaingan yang terjadi antara sesama pedagang Belanda rupanya dapat merugikan Kerajaan Belanda. Melihat hal ini, Pemerintah Belanda menyarankan untuk membuat kerjasama antar pedagang Belanda guna membentuk perusahaan dagang yang lebih besar.
Usulan tersebutlah yang pada akhirnya melahirkan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau bisa disebut Perserikatan Maskapai Perdagangan Hinda Timur pada 20 Maret 1602.