Acara penyambutan juga dilakukan di ANU chancellery room, pada hari ini, Jumat (22/7/2022). Dalam acara ini, hadir juga Direktur ANU International Office, Jonathan Dampney dan staff, serta Ellena Williams dari Department of Antropology, ANU College of Asia and The Pacific.
Dar Indonesia, selain Atdikbud Najib, hadir juga koordinator IISMA untuk wilayah Australia dan New Zealand, Putri Agritansia.
Dalam acara yang bertajuk 'Welcoming IISMA Student and Morning Tea' tersebut Atdikbud Najib menyampaikan ucapan selamat kepada mahasiswa penerima beasiswa IISMA.
“Kalian adalah mahasiswa yang beruntung karena berkesempatan untuk kuliah di universitas terbaik di Australia bahkan dunia. Oleh karenanya manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Bukan hanya untuk belajar, tapi juga untuk membangun jejaring internasional” ungkap Najib.
Najib juga menyampaikan bahwa minat mahasiswa ke Australia sangat tinggi. Namun karena universitas di Australia masih ketat mensyaratkan tes bahasa Inggris dengan IELTS maka banyak mahasiswa yang memilih negara lain.
“Program IISMA membolehkan tes bahasa Inggris dengan Duolingo, karena biayanya terjangkau oleh mahasiswa dan dapat dilakukan secara daring. Sementara IELTS sangat mahal dan tidak semua mahasiswa mampu. Oleh karena itu semoga ANU bisa mempertimbangkan juga hasil tes dari Duolingo” tambahnya.
Merespons pernyataan Atdikbud, Jonathan Dampney selaku direktur ANU International Office menyampaikan akan mempertimbangkan masukan tersebut.
“Kami sudah pernah membicarakan hal ini saat Atdikbud Najib pertama kali berkunjung ke ANU untuk mempromosikan program IISMA. Semoga ada kabar baik untuk bisa menerima Duolingo di waktu yang akan datang” ujar Jonathan.
Jonathan juga mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa yang sudah diterima di ANU dan berharap mahasiswa bisa segera beradaptasi dengan lingkungan belajar di ANU.
Sementara Putri Agritansia menyampaikan bahwa awalnya mahasiswa yang akan ke ANU ada 29 orang.
“Total mahasiswa yang ke Australia tahun 2022 dengan beasiswa IISMA ada 79 orang. Yang terpilih ke ANU sebenarnya ada 29 mahasiswa, namun karena adanya pertimbangan Covid-19 yang kembali melonjak dan setelah berdiskusi panjang dengan ANU International Office akhirnya diputus hanya 10 orang yang berangkat ke ANU”, jelas Putri, kordinator IISMA yang juga sedang menyelesaikan program doktoralnya di University of Canberra.
Acara penyambutan diisi dengan sarapan bersama dan bertukar informasi mengenai kehidupan di Canberra.
Elena Williams menyarankan agar mahasiswa aktif baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
“Jika aktif bertanya dan berdiskusi di dalam kelas, mahasiswa akan mendapatkan nilai 10%. Tapi bukan hanya itu, di luar kelas juga mahasiswa harus aktif membangun pertemanan dan mempraktekan bahasa Inggris dengan mahasiswa Australia”, tutur Elena.
Sementara para mahasiswa menyampaikan kegembiraannya bisa kuliah di Australia.
Mereka datang dari berbagai kampus negeri maupun swasta dan juga berasal dari berbagai daerah.