JAKARTA - Di tengah kemajuan teknologi dan perkembangan kurikulum yang terjadi, menjadi sebuah tantangan yang besar bagi para pengajar atau guru di Tanah Air.
Untuk itu, dibutuhkan suatu wadah agar guru dapat mengikuti perkembangan yang ada.
Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) menilai kehadiran Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dinilai mampu meningkatkan kualitas pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) atau guru-guru terbaik yang dihasilkan.
Untuk itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) Enggartiasto Lukita mengusulkan dengan adanya eksistensi LPTK.
“Seseorang yang ahli di bidangnya belum tentu dia mampu untuk menyampaikan keahliannya itu untuk mengajar kepada anak didiknya,” kata Enggar, saat ditemui di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (20/7/2022).
Dalam eksis yang dimaksud, Enggar mengusulkan supaya LPTK eksis dalam Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang memiliki tugas dan tanggung jawab agar menghasilkan guru yang berkualitas.
Selain itu juga menurutnya, LPTK berkepentingan untuk masa depan pendidikan, terkhususnya menciptakan dari generasi muda di Indonesia jadi lebih terjamin.
“Guru yang baik harus melalui suatu proses prosedur pendidikan yang ada yaitu melalui LPTK sebagai produsen dari guru. Ini kami titipkan, kami berharap betul kepada pemerintah dan DPR RI,” ucapnya.
Dijelaskan Enggar, dari keseluruhan hanya ada 76 LPTK yang menggelar Program Pendidikan Guru (PPG) pada tahun 2022. Namun demikian hanya 59 di antaranya sudah terakreditasi.
Jumlah yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi ini masih kurang dari seluruh bidang studi yang dibutuhkan serta penyebarannya tidak merata.
Oleh karena itu, percepatan dan penyelesaian Program Pendidikan Guru menjadi salah satu program prioritas dan strategis di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Meski begitu, Enggar menyadari bahwa LPTK selama ini masih ada kekurangan seperti dari keluarga besar LPTK begitu menjamur tanpa ada parameter yang jelas.
“Harus ada hal perbaikan-perbaikan kurikulum dan sebagainya. Kami akan lakukan itu. Kami berharap ke pemerintah dan DPR RI untuk bisa mendengarkan apa yang kami sampaikan ini," pungkasnya.
(Natalia Bulan)