Acara ini juga menampilkan tiga komik strip dari project IFISH, inisiatif bersama FAO dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan perlindungan ekosistem air tawar bernilai konservasi tinggi dan keanekaragaman hayatinya di Indonesia. Komik strip bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak tentang perlunya melestarikan lingkungan dan melindungi spesies ikan Arwana, Belida dan Sidat.
“Partisipasi generasi penerus khususnya anak-anak dalam pelestarian sumber daya alam khususnya sumber daya ikan memegang peranan yang sangat penting. Kami menyadari bahwa dunia anak-anak adalah dunia bermain, aktif, kreatif, spontan, dan meniru, oleh karena itu bentuk pengenalan yang kami pilih adalah komik yaitu komik belida ikan, belut, dan arwana, agar mudah difahami anak-anak. Komik ini dilengkapi dengan halaman mewarnai untuk setiap spesies, yang akan menjadi daya tarik tersendiri,” kata Yayan Hikmayani, Kepala Pusat Penelitian Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Koordinator Proyek Nasional Proyek Ikan.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar. Sebagai Presiden G20, Indonesia telah berjanji untuk menjadi suara bagi negara-negara pulau kecil di panggung dunia. Indonesia memiliki posisi yang baik untuk memimpin SDG14, Kehidupan di Bawah Air, dan pada SDG 15, Kehidupan di Darat.
Acara PBB di Indonesia pada 16 Juni di Sekolah Alam Matoa merupakan bagian dari kampanye global #OnlyOneEarth PBB, yang diluncurkan untuk Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni, serta Hari Laut Sedunia pada tanggal 8 Juni.
(Khafid Mardiyansyah)