Sejak awal pandemi Covid-19, Eri mulai menggeluti budi daya ulat Jerman dengan belajar dari para senior, dosen, dan tenaga laboran di Fapet Unpad.
Sampai saat ini, budi daya ulat Jerman milik Eri mampu meraih omset hingga jutaan rupiah per bulan.
Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad Eri menjelaskan, awalnya ia mencoba membeli indukan ulat jerman sebanyak 100 ekor dari kakak tingkatnya di Fapet Unpad.
Seiring dengan kebutuhan akan tambahan biaya, Eri pun memilih untuk budi daya ulat jerman kecil-kecilan.
"Pada awal saya beternak ulat jerman saya belum mengetahui bagaimana tata cara pemeliharaannya dan kemana menjualnya namun seiring berjalannya waktu saya banyak belajar dari kakak tingkat, peternak yang ada di daerah Majalaya selain itu saya juga mendapatkan ilmu dari YouTube," jelasnya.