JAKARTA - Bagaimana arah gerak bumi dibandingan dengan arah gerak jarum jam? Pertanyaan semacam ini mungkin sering muncul di kepala Anda saat masih sekolah dulu. Semua yang berhubungan dengan sains memang menarik untuk dipertanyakan.
Bumi yang sudah ada sejak milyaran tahun yang lalu memiliki banyak rahasia sains yang sudah dan belum terpecahkan. Salah satu rahasia yang sudah terpecahkan adalah bumi memiliki dua gerak yang berbeda. Gerakan ini dikenal dengan gerakan rotasi dan gerakan revolusi.
Baca juga: Bumi Berotasi tapi Manusia Tidak Terlempar Jatuh, Ini Penjelasan Alquran dan Sains
Gerakan rotasi bumi merupakan peristiwa dimana bumi berputar pada sumbu atau porosnya selama kurun waktu 23 jam 56 menit dan 4 detik atau dibulatkan menjadi 24 jam. Tentunya peristiwa ini mengakibatkan area sepanjang katulistiwa akan bergerak lebih cepat, sementara daerah kutub gerakannya sangat lambat.
Baca juga: Sejumlah Kota di Dunia Jarang Disinari Matahari, Nomor 4 Wilayahnya Selalu Malam
Gerakan ini merupakan peristiwa terjadinya perputaran bumi mengelilingi matahari dengan durasi putaran selama 365 ¼ hari atau dibulatkan menjadi 1 tahun. Akibat yang dihasilakan dari revolusi bumi adalah terjadinya perubahan musim dan tahun kabisat.
Nah, bagaimana arah gerak bumi dibandingkan dengan arah gerak jarum jam?
Menurut berbagai sumber, jika dilihat persis dari atas kutub utara, maka bumi berputar berotasi melawan arah jarum jam atau arah negatif yaitu ke arah barat menuju ke timur. Akibat dari peristiwa ini adalah terjadinya siang dan malam. Karena matahari tetap menjadi sumbu revolusi untuk semua planet yang ada di tata surya ini, termasuk bumi. Sehingga pada waktu kapan pun, sumber cahaya akan selalu dari sumber revolusi.
Oleh sebab itu, bumi yang berotasi akan menyebabkan sebagian wilayahnya mendapatkan cahaya, sedangkan di sebagian wilayah yang lain tidak mendapatkan cahaya. Ini lah yang menyebabkan siang dan malam. Meskipun begitu, durasi pergantian antara siang dan malam tentunya berbeda dan bervariasi.
(Susi Susanti)