Gadis berusia 20 tahun itu mengaku kurang puas dengan raihannya di Paralimpiade karena belum melampaui rekor tertingginya. Rekor tertinggi Evi diraihnya pada Kejuaraan Dunia Paraatletik 2019 yang diselenggarakan di Dubai. Kala itu Evi berhasil finis dengan catatan waktu 14,72 detik.
Dalam gelaran Peparnas 2021, Evi menargetkan diri untuk dapat melampaui rekor tertinggi yang dia raih. Selain itu, dia juga menargetkan medali emas untuk kontingen yang diwakilinya yakni Jawa Tengah.
“Target pecah rekor pribadi dan dapat medali emas. Sebenarnya cukup susah sih karena terhalang latihannya nggak maksimal, tapi ya nanti yang penting berusaha dulu,” pungkas Evi.
Selain Evi, empat mahasiswa UNS lainnya juga ikut berkompetisi dalam Peparnas 2021. Mereka adalah Nanda Mei Sholikah (FKOR), Marcelino Saputra (FKOR), Figo Saputra (FKOR), dan Ni Made Ariyanti Putri (FKIP).
(Fahmi Firdaus )