4 Kisah Perjuangan Mahasiswa Lulus Cumlaude, Nomor 1 Sambil Jadi Kuli Bangunan

Tim Litbang MPI, Jurnalis
Minggu 07 November 2021 12:56 WIB
Ilustrasi wisuda. (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Ada banyak orang yang berpikir bahwa anak yang memiliki kekurangan tidak mempu mengenyam pendidikan hingga jenjang tinggi. Padahal, banyak orang yang berhasil mengenyam pendidikan tinggi dengan hasil belajar memuaskan meskipun dihalangi kesibukan lain.

Berikut adalah beberapa kisah perjuangan mahasiswa yang mampu lulus dengan peringkat cumlaude, dilansir dari berbagai sumber.


Baca juga: Tak Disangka, 5 Menteri Jokowi Ini Miliki Gelar Akademik Terpanjang


Baca juga: Mahasiswa Pascasarjana IPB University Juarai Hack the Planet Competition

• Anak Petani Lulus Dengan IPK 3,88

Mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Administrasi Bisnis dengan inisial IPP berhasil lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 3,88. Ia merupakan anak seorang petani di Desa Woro, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Menurut sumber, Ia mengaku harus berjuang keras agar bisa mengenyam bangku perkuliahan. Selepas SMK, Ia sempat mengalami kesulitan finansial untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.

Setelah berhasil terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro pun, Ia masih harus melakoni berbagai pekerjaan serabutan untuk membiayai kehidupannya di kota tersebut. Mulai dari penjaga toko hingga kuli bangunan, semuanya dilakoni sambil tetap fokus pada pelajarannya.

Karena ketekunannya, IPP berhasil mendapat beasiswa dari Kabupaten Rembang. Saat ini, Ia sedang menempuh pendidikan S2 di universitas yang sama.

• Driver Ojol yang Lulus Dengan Segudang Tropi

Mahasiswi sekaligus driver ojek online berinisial LSS berhasil mengantongi predikat cumlaude dan Sarjana Hukum Terbaik di kampusnya, Universitas Diponegoro. Melansir sumber, LSS mulai aktif menjadi driver ojol sejak semester 5.

Ia mengaku bahwa pekerjaan ini Ia lakoni guna mencari uang tambahan untuk kegiatan kampus karena ayahnya sedang dalam kondisi kurang sehat. LSS beranggapan bahwa pekerjaan ini sekaligus ajang dirinya melatih mental.

Meskipun dibarengi dengan bekerja, gadis 22 tahun ini tetap aktif dalam mengikuti kegiatan kampus, terutama di ajang debat. Ia banyak mengantongi penghargaan dari lomba debat yang kerap diikutinya bersama tim.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya