Kepala SMANGGO, Daniel Pandanga, mengatakan pada media ini di sela – sela kegiatan itu, tujuan dari sejumlah kegiatan yang selama ini dilaksanakan dalam memeriahkan bulan bahasa, adalah untuk menanamkan rasa cinta pada adat dan budaya termasuk bahasa Indonesia dan bahasa daerah. “Rasa cinta pada bahasa dan budaya tidak cukup hanya dengan kata dan niatan semata, tanpa ada wujud nyata dalam perilaku dan kegiatan,” tandasnya.
Melki Teni Hawu, selaku ketua panitia dalam puncak perayaan gebyar bulan bahasa yang juga dihadiri oleh Camat, Kapospol dan Babinsa serta sejumlah elemen masyarakat di seputaran SMANGGO menyatakan, pelaksanaan kegiatan di masa pandemi Covid – 19 ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tertib.
“Ada sejumlah kegiatan dan perlombaan yang kami laksanakan di sekolah ini dalam rangka memeriahkan bulan bahasa. Di antaranya Lomba menulis puisi juga esai, lomba karaoke dan stand up comedy,” kata Melki.
Dalam puncak perayaan bulan bahasa itu para siswa dan siswi menyajikan sejumlah kreasi mereka. Hadirin dihibur oleh tarian tradisional dan juga modern. Selain itu juga ditampilkan pembacaan puisi dan drama musikal serta stand up comedy.
“Saya senang sekali bisa tampil bersama rekan – rekan saya dalam drama musikal tadi. Saya berperan segaai anak yang sombong dengan fasilitas HP yang saya miliki. Pesan yang mau saya dan kawan – kawan sampaikan adalah HP harus digunakan secara baik dan benar terutama untuk memudahkan kita belajar, bukan untuk hal negatif yang merugikan diri kita sendiri,” ungkap Rambu Gita, salah seorang siswi yang ditemui selepas acara.
(Rahman Asmardika)