Lalu, kata Dicky, endemi adalah penyakit wabah yang secara konsisten sering terjadi, tetapi hanya di beberapa tempat, misalkan di daerah Papua, daerah Sumatera, dan ini yang membuat penyakit sudah menjadi endemi, penyebaran maupun angka kejadiannya bisa diprediksi contohnya Malaria.
"Dan perbedaan jelasnya ketiga (epidemi, pandemi, endemi) itu, WHO sudah memberikan definisi ketiga itu berbasis pada kecepatan dari penyakit itu menyebar, dan perbedaan antara ketiga itu, bukan dari keparahan penyakitnya tetapi pada level kecepatan yang menyebar, dan artinya epidemi bisa juga beberapa kawasan, tapi kalau pandemi bisa cepat sekali menyebar ke seluruh benua dan cepat sekali menyebar kalau epidemi tidak menyebar," tuturnya.
"Pandemi sifatnya akut jika saya tambahkan, untuk memperjelas dan pandemi itu lintas batas Internasional dan lintas benua. Berlawanan dengan epidemi yang biasanya regional, misal Malaria di Eropa sulit karena beda regionalnya, itu sebab kenapa pandemi menyangkut banyak wilayah yang bisa menyebabkan kerusakan besar dibidang sosial, ekonomi, dan kehiduan secara umum," sambung Dicky.
Kata Dicky, Epidemi dideklarasikan berkembang menjadi status pandemi, jika kasus penyakit itu besar.
"Artinya adalah bahwa sudah terjadi kondisi dimana penyebaran epidemi itu tak terkendali sudah lebih cepat, dikategorikan diubah menjadi pandemi. Epidemi bisa berubah jadi pandemi, tapi pandemi juga bisa dicabut jika sudah terkendali," pungkas Dicky. (din)
(Rani Hardjanti)